Minggu, 30 Agustus 2015

pengertian sedulur papat lima pancer

PENGERTIAN SEDULUR PAPAT LIMO PANCER
Orang Jawa tradisional percaya eksistensi dari sedulur papat ( saudara empat ) yang selalu menyertai seseorang dimana saja dan kapan saja, selama orang itu hidup didunia. Mereka memang ditugaskan oleh kekuasaan alam untuk selalu dengan setia membantu, mereka tidak punya badan jasmani, tetapi ada baik dan kita juga harus mempunyai hubungan yang serasi dengan mereka yaitu :

1. Kakang kawah, saudara tua kawah, dia keluar dari gua garba ibu sebelum kamu, tempatnya di timur warnanya putih.

2. Adi ari-ari, adik ari-ari, dia dikeluarkan dari gua garba ibu sesudah kamu, tempatnya di barat warnanya kuning.

3. Getih, darah yang keluar dari gua garba ibu sewaktu melahirkan, tempatnya di selatan warnanya merah

4. Puser, pusar yang dipotong sesudah kelahiranmu, tempatnya di utara warnanya hitam
Selain sedulur papat diatas, yang lain adalah Kalima Pancer, pancer kelima itulah badan jasmani kamu. Merekalah yang disebut sedulur papat kalimo pancer, mereka ada karena kamu ada. Sementara orang menyebut mereka keblat papat lima tengah, ( empat jurusan yang kelima ada ditengah ). Mereka berlima itu dilahirkan melalui ibu, mereka itu adalah Mar dan Marti, berbentuk udara. Mar adalah udara, yang dihasilkan karena perjuangan ibu saat melahirkan bayi, sedangkan Marti adalah udara yang merupakan rasa ibu sesudah selamat melahirkan si jabang bayi.  Secara mistis Mar dan Marti ini warnanya putih dan kuning, kita bisa meminta bantuan Mar dan Marti hanya sesudah kita melaksanakan tapa brata ( laku spiritul yang sungguh-sungguh )


Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, paham “sedulur papat limo pancer” sangat kental. Yang dimaksud dengan sedulur papat limo pancer yaitu saudara yang menemani sang jabang bayi saat lahir. Yang secara umum banyak orang mengenal dengan istilah kakang kawah adhi ari-ari, yang disebut ini baru dua dari 5 bersaudara.

Adapun nama – nama sedulur papat , yaitu : Watman, Wahman, Rahman, Ariman. Sedang penyebutan limo pancer sendiri yaitu si jabang bayi yang lahir.

Watman berarti “Wat” kondisi si Ibu yang sedang mengalami perasaan pertama untuk melahirkan, mengejan.

Wahman berarti kawah, jalan lahir, terbukanya jalan lahir.

Rahman berarti darah yang keluar.

Ariman berarti ari-ari atau plasenta yang keluar setelah si jabang bayi.

Nama-nama diatas biasanya dipanggil apabila si jabang bayi sedang atau memerlukan bantuan dari para “sedulur”nya.

Setelah Islam masuk di Jawa, konsep ini masih ada. Hanya saja mereka dianggap malaikat-malaikat penjaganya. Adapun nama-namanya berubah seperti Jibril, Mikail, Isroil, Israfil

Dalam konsep sedulur papat limo pancer, masyarakat Jawa juga menggunakan hari pasaran legi, pahing, pon, wage dan kliwon yang dihubungkan dengan arah mata angin.

Legi dengan posisi di Timur

Pahing dengan posisi di Selatan

Pon dengan posisi di Barat

Wage dengan posisi di Utara

Kliwon dengan posisi di Tengah



Seperti pada kepercayaan lama/kuno, sisi timur merupakan sisi yang tertua. Karena itu kenapa Legi ada di posisi timur. Kliwon menunjukkan posisi sentral, posisi yang tertinggi. Seperti si jabang bayi yang ada diposisi pancer / pusat.

Kembali lagi ke sedulur papat limo pancer, didalam keyakinan Kejawen orang dapat menemui sedulurnya, dapat saling berkomunikasi. Adapun rupa sedulurnya mirip dengan si jabang bayi itu sendiri, dan mereka akan menjaga sampai titi wanci-nya.

Semoga sedikit pengetahuan ini – bermanfaat bagi anda…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar